Sabtu 19 maret 2016 cuaca di Sentulfresh Indonesia sangat cerah, sehingga para peserta satu demi satu berdatangan menghadiri workshop branding dengan pemateri praktisi branding terkemuka Indonesia, Bpk Subiakto. Lebih kurang 15 peserta yag hadir mengikuti workshop dengan tema :Bisa Bikin Branding.
Sesuai dengan judulnya bisa bikin branding, frozeners yang hadir pada hari sabtu itu disuguhi kuliah singkat mengenai seluk beluk branding, apa perbedaan antara slogan, logo, merek, dan produk, juga peserta disuguhi langkah step by step untuk membuat BRAND.
Pak Subiakto Priosoedarsono yang akrab dipanggil Pak Bi diundang oleh frozeners dalam kapasitas beliau sebagai Praktisi Branding dari Rumah UKM dan Bukan Akademi. Pria kelahiran tahun 1949 ini sudah menggeluti dunia branding selama lebih kurang 47 tahun. Sehingga tak heran publik menjuluki beliau sebagai Pakar Branding. Sebutan yang akhirnya menjadi Brand dari pak Bi.
Sejak tahun 2014 beliau mulai memfokuskan diri untuk membantu para UKM di Indonesia melalui Rumah UKM dengan menyebarkan virus perlunya BRAND untuk menghadapi MEA 2015.
Frozeners, sebutan bagi member komunitas frozenfood Indonesia, melalui ibu Yuyun Anwar, praktisi rantai dingin yang juga sama sama menyebarkan virus rantai dingin untuk pelaku usaha produsen makanan beku Indonesia, memfasilitasi pak Bi sehingga beliau bisa membagi ilmunya di Sentulfresh Indonesia.
Brand bukan logo dan logo bukan brand. Lho? kog bisa?, Seorang polisi butuh baju dinas untuk menjalankan tugasnya, tetapi baju dinas itu bukan polisi. yang polisi itu ya orangnya. Tetapi kalau pakai kaos singlet terus mengatur lalu lintas ya bisa dianggap orang gila.
Contoh klasik Brand yang banyak dibahas di sekolah bisnis internasional adalah Brand Harley Davidson. Kisah fenomenal Harley Davidson dalam membangun Brand yang sangat kuat yang hingga saat ini penggemar HD rela men-tato tubuhnya dengan logo Harley Davidson, adalah contoh yang sangat baik dimana Brand merasuki alam bawah sadar fikiran kita. Demikian pentingnya Brand bagi pelaku usaha, sehingga untuk urusan yang satu ini perlu dilakukan usaha serius dalam membangun Brand.
Selain dibius oleh kepiawaian pak Bi dalam menyajikan Brand dalam presentasi nya yang cukup lama, dari pukul 09.30 hingga mendekati waktu magrib pukul 17.45, para frozeners disuguhi peganan dan makanan beku siap saji buatan frozeners sendiri. Pak Bi dengan berseloroh bilang ke peserta bahwa beliau tidak menyangka jika makanan beku itu bisa “sama rasanya” dengan makanan segar. Teknik pembekuan tidak mempengaruhi rasa, sampai sampai beliau menambah lauk buatan frozeners. Seorang pakar branding saja bisa terbius dengan makanan beku, bagaimana dengan anda konsumen Indonesia?
Nasihat bernas dari pakBi keluar pada saat sesi tanya jawab dan kupas tuntas kasus bisnis. Ada 3 frozeners yang sempat dibahas langsung, diantaranya Risollaku nya ibu Winnery Nisasuci, Balita Food nya ibu Gilang Garini dan Tifa ibu Silvi. Dari pembahasan kasus bisnis tersebut lahirlah tagline untuk Risollaku : Dimana ada Freezer, di situ ada Risollaku. Untuk Balita Food disarankan untuk pakai slogan: The Only Custom Balita Food.
Beberapa saran penting beliau yang sempat saya catat adalah:
- Identifikasi pasar dulu, baru buat produk yang menyesuaikan apa yang diminta pasar.
- Ciptakan produk yang unik dan enak. Khusus makanan beku/ frozenfood, makanan enak merupakan keharusan.
- Untuk pemasaran menggunakan instagram, coba tambahkan dengan facebook, website dan medsos lainnya. Untuk Website, pak Bi menekankan pentingnya fungsi website. Selain bisa untuk jualan, website juga bisa menjaring customer.
- Untuk yang sudah menjalankan online shop via website, perlu difikirkan untuk mengkoneksikan website onlineshop ke kurir seperti JNE yang sudah memiliki jaringan yang luas.
Berikut beberapa foto-foto kece dari frozeners bersama pak Subiakto
1 thought on “Bisa Bikin Brand Bersama pak Subiakto dan Frozeners di Sentulfresh, 19 Maret 2016”