Skip to content

Komunitas Frozenfood Indonesia

Komunitas Produsen Makanan Beku Indonesia

Menu
  • Home
  • Profil Frozener
  • Website Frozeners
  • Artikel
  • Sharbiz
  • Berita
  • Tentang Kami
Menu

PENCEGAHAN PENCEMARAN BAHAN PANGAN

Posted on Juni 26, 2016 by frozener

kebersihan pangkal kesehatanBahan pangan dapat tercemar oleh mikroorganisme sebelum dipanen atau dipotong (pencemaran primer) atau sesudah dipanen atau dipotong (pencemaran sekunder).

Pencemaran primer dapat dihindari dengan berbagai cara. Makanan yang akan diberikan pada ternak dan unggas harus dipasteurisasi sehingga bebas dari salmonella. Hindari pengangkutan peternakan yang terlalu penuh sesak untuk menghindari penyebaran penyakit melalui ternak-ternak tersebut. Hindari pemupukan tanaman dengan kotoran manusia atau diairi atau disiram dengan air yang tercemar.

Pencemaran sekunder dapat terjadi setelah beberapa tahapan setelah dipanen atau dipotong. Dengan pencucian yang bersih dan teratur serta desinfeksi atau sanitasi dari semua alat pengolahan dan permukaan yang berhubungan dengan bahan pangan sangat penting guna menurunkan tingkat pencemaran sekunder.

Dalam setiap operasi pembersihan dimana bahan-bahan sanitasi digunakan, harus diikuti prosedur umum berikut :

  • Alat-alat harus dibersihkan sebaik mungkin sehingga tidak ada sisa-sisa organik yang nampak oleh mata.
  • Lakukan sanitasi. Dengan cara siram dengan air panas, atau dengan larutan seperti chlorine, iodofor, dan iodine dengan lama waktu 1 menit
  • Bilaslah bahan-bahan sanitasi dengan air yang bersih dan tidak tercemar.

Kebiasaan pribadi (personal habit) para pekerja dan konsumen dalam mengelola bahan pangan merupakan sumber penting dari pencemaran sekunder. Beberapa peristiwa keracunan bahan pangan yang tercemar oleh staphylococcus aureus diakibatkan oleh higiene yang buruk dari pengelola bahan pangan tersebut. Pengelola bahan pangan harus menggunakan sarung tangan plastik yang steril dan bersih, menutup luka iritasi kulit, menghindari bersin dan batuk pada bahan pangan.

Perencanaan pabrik pengolahan dan toko penjualnya pun berpengaruh terhadap pencemaran sekunder. Seperti perlengkapan pencuci tangan, tata letak ruangan yang diatur dengan sedemikian rupa dengan membangun agak jauh kamar kecil dari tempat pengolahan, dipisahnya bahan baku yang baru datang dengan produk yang telah selesai diolah, peralatan pengolahan yang diatur sedemikian rupa agar mudah dibersihkan, tempat pembuangan sampah yang jauh dari pabrik atau toko. Tempat kerja yang baik, bersih dan berventilasi serta penerangan yang yang baik dapat memberi kepuasan pada pekerja yang akan menanggapinya dengan kebiasaan yang baik dan bersih.

Save

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Related Posts:

  • daging1
    Teknik Pengelolaan Limbah Cair Pada Industri Pangan
  • yuyun-anwar
    Pengalengan Buah Dan Sayur Serta Tahapannya
  • Limbah dijadikan Pakan Ternak?
    Limbah dijadikan Pakan Ternak?
  • 851335610_144061
    Bercocok Tanam Ramah Lingkungan Dengan Metode Hidroponik
  • Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
    Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
  • produk-max-p
    Pentingnya Sanitasi di Industri Pangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • September 2023
  • Mei 2023
  • Maret 2020
  • Juli 2019
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Mei 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Ilmu dan teknologi pangan
  • khasiat dan manfaat rempah
  • Kopdar
  • Profil Frozeners
  • SharbiZ
  • Teknologi Pangan
  • Teknologi Pemanfaatan Limbah
©2025 Komunitas Frozenfood Indonesia | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb
%d