4. Pengemulsi, Pemantap, Pengental
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Dalam konteks aditif makanan, pengemulsi adalah bahan tambahan pangan untuk membantu terbentuknya campuran yang homogen dari dua atau lebih fasa yang tidak tercampur seperti minyak dan air. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah kalsium karbonat, lesitin, natrium dan kalsium laktat, natrium dan kalsium fosfat, asam alginate, agar-agar, karagenan, gum arab, gliserol, gelatin.
Pengental adalah Bahan tambahan pangan ini berguna untuk menstabilkan atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu.Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah
Bahan tambahan pangan ini berguna untuk menstabilkan atau mengentalkan makanan yang dicampur dengan air, sehingga membentuk kekentalan tertentu. Termasuk dalam kelompok ini yang diizinkan oleh Permenkes adalah Kalsium asetat, Natrium dan kalsium laktat, Asam alginat beserta garam natrium, kalium, kalsiumnya, dan propilen glikol alginat, Agar-agar, Karagenan dan rumput laut eucheuma olahan, Gom kacang lokus, Gom guar, Gom arab, Gom xanthan, Gom karaya, Gliserol, Gelatin, Pektin.
5. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk mencegah ketengikan kerena oksidasi lemak dan produk mengandung lemak. Contoh antioksidan yang biasa digunakan Butil hidroksianisol (BHA) – lemak, minyak, margarin, Butil hidroksitoluen (BHT) biasa digunakan pada produk( ikan beku, minyak, margarin, mentega, ikan asin), Propil galat biasa digunakan pada produk (lemak & minyak makan, margarin, mentega), dan Tokoferol biasa digunakan dalam produk (makanan bayi, kaldu, lemak & minyak makan).
6. Pengatur Keasaman
Pengatur keasaman digunakan pada produk pangan untuk Menjadi lebih asam, lebih basa, atau menetralkan makanan. Contoh pengatur keasaman adalah Aluminium amonium/kalium/natrium sulfat (yaitu terdapat di dalam soda kue). Asam laktat (untuk makanan pelengkap serealia, makanan bayi kalengan, pasta tomat, jem/jeli, buah-buahan, kaleng, bir, roti, margarin, keju, sardin, es krim, es puter, dan acar ketimun dalam botol). Asam sitrat (untuk makanan pelengkap serealia, makanan bayi kalengan, coklat dan coklat bubuk, dan makanan-makanan lain seperti pasta tomat, jem/jeli, minuman ringan, udang, daging, kepiting). Kalium dan natrium bikarbonat (untuk coklat dan coklat bubuk, mentega,
serta makanan lainnya seperti pasta tomat, jem/jeli, soda kue,dan makanan bayi).
7. Anti Kempal
Ditambahkan ke dalam pangan berbentuk bubuk seperti susu bubuk, tepung terigu, gula pasir dan sebagainya. Contoh senyawa anti kempal adalah Aluminium silikat, Kalsium aluminium silikat, Kalsium silikat, Magnesium karbonat,Magnesium oksida dan magnesium silikat.