Chilling Injury – Sudah menjadi hal yang lumrah jika bahan pangan disimpan dalam lemari es. Tujuannya agar bahan tetap segar hingga tiba saatnya diolah. Tapi frozeners pernah mengamati gak jika bahan seperti buah dan sayur terkadang timbul bercak hitam dan lebih berair padahal sudah di masukkan dalam lemari es. Mungkin itu gejala chilling injury. Chilling…
Kategori: Artikel
Semua artikel yang berkaitan dgn makanan beku
5 Cara Meningkatkan Kualitas dan Kandungan Gizi Ikan Salmon Beku
Ikan salmon beku dapat kita jumpai dipasaran dan juga saat pengiriman dikapal dalam keadaan ikan salmon beku, hal ini untuk mencegah adanya perkembangan mikroba dan reaksi biokimia yang dapat merusak zat gizinya. saat ini teknologi pengepakan dan vakum yang semakin tinggi mampu meningkatkan kualitas ikan beku salah satunya saat pengiriman ikan salmon beku.
Jenis-jenis air dalam bahan pangan hasil pertanian
Musim kemarau seperti saat ini memang rawan terjadinya dehidrasi ya sob, enaknya sih makan buah yang banyak airnya, kayak semangka gitu. Dahaga hilang gizi juga terpenuhi tentunya. Tapi, kok bisa ya ada air dalam bahan pangan? Sebenarnya pembahasan mengenai air dalam bahan pangan ini menjadi sesuatu yang sepele bagi sebagian orang ya. Maklum saja zat…
Mengenal Istilah Proses Thawing Dalam Makanan Beku
Thawing makanan beku – Metode pengawetan yang banyak di aplikasikan pada bahan pangan saat ini ialah pembekuan. Dengan cara tersebut, makanan menjadi lebih awet dan lebih aman. Namun, jika penanganan pasca pembekuan yang kurang baik dapat menghasilkan off-flavor pada makanan. Teknik untuk mengatasi itu ialah proses tawing. Proses thawing adalah cara untuk mencairkan makanan yang…
Chilling Injury Pada Produk Hasil Pertanian
Salah satu upaya mengatasi hal tersebut adalah melalui pengawetan yang memiliki beragam cara diantaranya melalui pendinginan. Namun dalam metode pendinginan tersebut perlu diperhatikan agar produk hasil pertanian tidak mengalami kerusakan atau mengalami chilling injury. Chilling injury pada produk hasil pertanian disebabkan karena tingkat penerimaan suhu rendah di masing masing komoditi sangat bervariasi, hal tersebut yang menyebabkan kerusakan pada produk hasil pertanian.