Cassava Sebagai Bahan Pangan Pokok
Tanaman cassava memiliki banyak kelebihan yaitu dapat tumbuh pada kondisi yang kurang baik dan iklim yang ekstrim, mampu berproduksi pada tanah yang subur, tetapi tetap menghasilkan pada tanah yang tidak subur, merupakan makanan pokok terbesar dunia setelah gandum, beras dan jagung, sumber terbesar karbohidrat, sekitar 500 juta orang bergantung padanya, dan memiliki umbi manis dan pahit.
Cassava dapat dikembangkan sebagai tanaman pangan potensial, selain itu kandungan nutrisinya yang sangat memadai untuk dijadikan makanan pokok.
Perbandingan Cassava dalam Menopang Pangan
Parameter | Beras | Cassava |
Konsumsi (Kg/Tahun) | 130 | 320 |
Produktivitas (Ton/ha) | 3 | 40 |
Penduduk Indonesia sekarang ( Juta Orang) | 230 | 230 |
Kebutuhan Konsumsi Indonesia ( Juta ton ) | 29,90 | 73,60 |
Permasalahan Bahan Pangan Pokok Cassava
Penganekaragaman bahan pangan pokok bukanlah sesuatu yang mudah. Kesulitan terbesar konversi bahan pangan pokok dari beras ke cassava (deberasnisasi) adalah faktor sosiologis tersebut yang telah dibangun dalam kurun waktu yang sangat lama. Masyarakat telah menempatkan cassava sebagai bahan pangan inferior (tidak bergengsi atau kampungan) sehingga apabila mengkonsumsi cassava adalah suatu kemunduran.
Masyarakat yang telah terbiasa mengkonsumsi beras untuk kebutuhan pokok pangannya, sudah mengembangkan komposisi makanan untuk rasa dan menu (lauk pauk). sehingga, merubah makanan pokok akan merubah juga komposisi makanan berupa lauk.