Cassava adalah tanaman yang selain mengandung karbohidrat juga terdapat senyawa linamarin, yaitu glokusida sianogenat (cyanogenic glucoside) yang segera dihidrolisa oleh enzim linamarase (b-glucosidase) untuk melepas hydrogen sianida (HCN). Asam Sianida dapat dihilangkan selama pengolahan (Vetter, 2000). sementara residu linamarin dan turunannya (acetone cyanohydrin) akan tersisa dalam hasil akhir pengolahan. Senyawa ini dapat mengganggu kesehatan karena sebagian besar pencernaan linamarin akan
diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui urin (TRS, 2004; Janagam, dkk., 2008). Peran keracunannya masih spekulatif tetapi tubuh manusia dapat menetralisasi sekitar 10 mg sianida (Yeoh and Egan, 1997).
Keberhasilan pengembangan cassava untuk menunjang penggunaannya sebagaibahan pokok pangan perlu ditopang oleh lembaga pengelola stock, penyimpan dandistribusi yang kuat. Akses masyarakatterhadap bahan pangan pokok adalah bagian penting dari ketahanan pangan secara keseluruhan. Keberadaan lembaga ini akanmenjadi penjamin bahwa masyarakat setiap saat dapat membeli bahan pangan berbasis cassava dimana-pun mereka berada dalam jumlah dan mutu yang memadai.