Skip to content

Komunitas Frozenfood Indonesia

Komunitas Produsen Makanan Beku Indonesia

Menu
  • Home
  • Profil Frozener
  • Website Frozeners
  • Artikel
  • Sharbiz
  • Berita
  • Tentang Kami
Menu

Pentingnya Penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) Dalam Industri Pangan

Posted on Maret 19, 2020Agustus 17, 2023 by frozener

Apa yang Dimaksud dengan Good Manufacturing Practice?

Cara Produksi Makanan yang Baik (CPMB) atau Good Manufacturing Practices merupakan pedoman-pedoman mengenai cara memproduksi makanan yang baik dengan memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan.

Good Manufacturing Practices (GMP) adalah sistem yang memuat persyaratan minimum yang harus dipenuhi oleh industri makanan dan kemasan, terkait dengan keamanan pangan, kualitas dan persyaratan hukum.

Standar umum yang dipergunakan adalah Title 21 Code of Federal Regulation (CFR) part 110 “Good Manufacturing Practices in Manufacturing, Packing, or Holding Human Food” and “General Principles Food Hygiene, WHO/FAO International Code Practice”. Standar ini adalah yang standar yang umum diterapkan dalam industri yang makanan dan kemasan. Implementasi yang efektif dari System Management dengan menerapkan konsep Hygiene & Sanitation pada system Good Manufacturing Practices / GMP akan memberikan keyakinan dan manfaat dalam usaha industri makanan dan industri kemasan terkait

Aspek Yang Perlu Diperhatikan

Penerapan Good Manufacturing Practice one

I. Bangunan Pabrik: Konstruksi bangunan pabrik yang higenis sangat penting untuk menunjuang CPMB. Beberapa hal yang harus diperhatikan, ialah struktur suara, keamanan, layout pabrik yang baik, ruang yang cukup untuk memenuhi tujuan produksi, dan pemisahan ruangan pengolahan dengan rangan lain, seperti gudang, penyimpanan, dan fasilitas lain, pemilihan lokasi dan tata letak pabrik harus sangat diperhatikan.

  1. Pemantauan terhadap Faktor Luar yang Memengaruhi Hasil Produk
  2. Ruangan Harus Ditata Sedemikian Rupa untuk Melancarkan Proses Produksi dari Bahan Baku sampai Produk Jadi
  3. Ketahanan, Keutuhan, dan Kebersihan dari Permukaan Bangunan dan Fasilitas (Lantai, Dinding, dan Langit-Langit)
  4. Pemantauan Lingkungan
  5. Prinsip Perancangan

II. Manajemen Perusahaan:

  1. Komitmen
  2. Pengelolaan Sumber Daya
  3. Operasional
  4. Pemantauan dan Evaluasi
  5. Peningkatan Sistem

III. Utilitas Pabrik:

  1. Steam
  2. Air Compressed
  3. Air
  4. Listrik

IV. Pemeliharaan Alat
V. Penyimpanan
VI. Peralatan

Manfaat Penerapan GMP

Penerapan Good Manufacturing Practice laboratorium

Manfaat GMP diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kepercayaan pelanggan;
  2. Meningkatkan image dan kompetensi perusahaan/organisasi;
  3. Meningkatkan kesempatan perusahaan/organisasi untuk memasuki pasar global melalui produk/kemasan yang bebas bahan beracun (kimia, fisika dan biologi);
  4. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan terhadap produk;
  5. Berpartisipasi dalam program keamanan pangan;
  6. Menjadi pendukung dari penerapan sistem manajemen mutu.

Penerapan GMP dapat mengacu berbagai referensi, namun sejauh ini tidak ada standar internasional yang bersifat official seperti halnya standar ISO. Oleh karena itu berbagai negara dapat mengembangkan standar GMP tersendiri, seperti di Indonesia terdapat berbagai standar GMP yang di terbitkan oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) sesuai dengan jenis produk yang di hasilkan. Sebagai contoh beberapa standar GMP tersebut:

  1. Standar GMP untuk industria obat-obatan di sebut dengan CPOB ( Cara Pembuatan Obat yang Baik)
  2. Standar GMP untuk industri makanan di sebut dengan CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik)
  3. Standar GMP untuk industri kosmetik di sebut dengan CPKB ( Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik)
  4. Standar GMP untuk industri obat tradisional di sebut dengan CPOTB ( Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)

Prinsip Dasar GMP

Penerapan Good Manufacturing Practice GMP

Prinsip dasar GMP adalah mutu dan keamanan produk tidak dapat dihasilkan hanya dengan pengujian ( Inspection/ testing), namun harus menjadi satu kesatuan dari proses produksi. Oleh karena itu cakupan secara umum dari penerapan standar GMP adalah:

  1. Desain dan fasilitas
  2. Produksi (Pengendalian Operasional)
  3. Jaminan mutu
  4. Penyimpanan
  5. Pengendalian hama
  6. Hygiene personil
  7. Pemeliharan, Pembersihan dan perawatan
  8. Pengaturan Penanganan limbah
  9. Pelatihan
  10. Consumer Information (education)

Indikator Good Manufacturing Practice

standard gmp
  1. Bangun Komitmen di Antara Stakeholder
    Hal mendasar yang harus diperhatikan sebelum mulai menerapkan GMP yakni membangun komitmen di antara seluruh stakeholder perusahaan, mulai dari pemilik, pemimpin, hingga karyawan. Pasalnya, kesuksesan sebuah proses menuntut kerja sama antara seluruh elemen sumber daya manusia perusahaan.
  2. Bentuk Tim yang Solid
    Setelah komitmen terbangun di antara seluruh elemen sumber daya manusia yang ada di perusahaan, maka langkah selanjutnya yang diperlukan adalah membentuk tim yang solid. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan tim yakni penanggung jawab yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin tim.
  3. Tentukan Standar Referensi GMP
    Tidak hanya membentuk tim yang solid, setiap perusahaan juga perlu menentukan standar referensi yang efektif dan sesuai. Setiap perusahaan jelas memiliki standar referensi yang berbeda-beda. Namun secara umum, standar referensi ini terkait beberapa hal seperti produksi, desain, fasilitas, jaminan, serta ruang penyimpanan produk.
  4. Terapkan Indikator
    Selain menentukan standar referensi GMP, perusahaan di berbagai bidang juga perlu menerapkan indikator-indikator yang efektif. Hal ini untuk mengurangi kesalahan-kesalahan fatal yang bisa saja terjadi. Selanjutnya, evaluasi terhadap kinerja penerapan GMP pun penting untuk dilakukan agar tidak muncul lagi kesalahan.
  5. Bangun Kesadaran Individu
    Terakhir, faktor yang penting untuk diperhatikan yaitu membangun kesadaran individu baik di level manajer, supervisor, hingga karyawan dan staf lainnya sehingga semua orang berkomitmen terhadap GMP. Hal ini dikarenakan oleh pentingnya menjaga konsistensi terhadap sebuah sistem yang telah diterapkan agar bisa terus berkelanjutan.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Related Posts:

  • GMP (Good Manufacturing Product)
    GMP (Good Manufacturing Product)
  • Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
    Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
  • Keuntungan Menerapkan 5S di tempat kerja
    Keuntungan Menerapkan 5S di tempat kerja
  • ETIKA BISNIS
    ETIKA BISNIS
  • MANFAAT SERTIFIKAT HALAL BAGI PRODUSEN
    MANFAAT SERTIFIKAT HALAL BAGI PRODUSEN
  • MD nugget ukm frozen
    PEMBERLAKUAN MD TERHADAP OLAHAN DAGING SEAFOOD BEKU…
Pages: 1 2

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • September 2023
  • Mei 2023
  • Maret 2020
  • Juli 2019
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Mei 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Ilmu dan teknologi pangan
  • khasiat dan manfaat rempah
  • Kopdar
  • Profil Frozeners
  • SharbiZ
  • Teknologi Pangan
  • Teknologi Pemanfaatan Limbah
©2025 Komunitas Frozenfood Indonesia | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb
%d