Susu merupakan produk hasil pertanian yang mempunyai nilai gizi yang cukup lengkap. Nutrisi makro dan mikroyang essential bagi tubuh manusia, tersedia dengan porsi yang cukup. Oleh karena itu jugalah, bahan ini mudah mengalami kerusakan. Sehingga pasteurisasi susu perlu dilakukan.
Pasteurisasi susu adalah cara untuk menghilangkan mikrobia pathogen dan perusak yang berpotensi dapat menyebabkan resiko kesehatan bagi tubuh manusia. Sama hal nya dengan proses steriliasi yakni menggunakan panas pada prosesnya. Namun, bedanya ialah pasteurisasi menggunakan suhu dibawah 100oC yakni + 70oC.
Menurut peneliti Buckle dkk (1985) dalam bukunya (food sciene) menjelaskan bahwa pasteurisasi susu perlu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit dan mencegah kerusakan karena enzim. Kondisi pasteurisasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan maksimum terhadap penyakit yang dibawa oleh susu, dengan mengurangi seminimal mungkin kehilangan zat gizinya.
Meskipun menggunakan panas sebagai agent untuk mengurangi jumlah mikroorganisme dalam bahan, perlu dipastikan bahwa proses ini tidak mengurangi citarasa susu segar yang ada. Beberapa penelitian menganjurkan prosesnya dilakukan pada suhu 70oC yang mempunyai penyimpangan sensori paling minimal.
Bila dilaksanakan dengan tepat, pasteurisasi susu dapat menghancurkan semua bakteri (organism) pathogen. Beberapa cara pasteurisasi dengan panas telah dikembangkan dimana dua cara yang umum dikenal adalah Low Temperature Long Time (LTLT) dan High Temperature Short Time (HTST) (Buckle dkk, 1985).
Selain dua cara diatas, terdapat pasteurisasi susu dengan menambahkan Hidrogen Peroksida. Meskipun penggunaanya dilarang dibeberapa Negara seperti Australia dan Amerika Serikat. Namun tetap ada yang menggunakan metode ini karena dianggap menyebabkan kehilangan zat gizi yang minimal. Dalam penggunaanya, Hidrogen Peroksida (H2O2) sebanyak 0,03-0,04% ditambahkan kedalam susu segar setelah pemerahan. Perlu dilakukan penambahan lagi pada rentang waktu 12-20 jam karena enzim katalase dalam susu dapat menghancurkan Hidrogen Peroksida tersebut.
Pasteurisasi dengan menggunakan bahan kimia tersebut dianggap dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia. Oleh karenaya, akhir-akhir ini telah banyak digunakan metode pasteurisasi susu yang baru yaitu Ultra High Temperature (UHT) dengan menggunakan waktu yang hanya beberapa detik saja. Susu segar dipanaskan pada suhu 130oC selama 2-3 detik, yang diansumsikan semua bakteri pathogen dan perusak telah mati dengan waktu yang singkat diharapkan kehilangan gisinya minimal.
Itu dia sobat frozeners, mengapa kita perlu melakukan pasteurisasi pada susu segar. Manfaatnya banyak banget kan, bisa membunuh bakteri pathogen seperti salmonella, E.coli, Streptococcus, dsb. Jadi ini juga sebagai alasan kenapa kita tidak diperbolehkan langsung meminum susu dari ambing sapi karena dapat mengakibatkan keracunan yang disebabkan oleh bakteri-bakteri tersebut.
sumber : buckle dkk. 1985. ilmu pangan. diterjemahkan oleh Hari purnomo Adiono. UI-Press. Jakarta
1 thought on “Ini lho ternyata manfaatnya proses pasteurisasi susu segar”