Apa Itu jurusan Teknologi Hasil Pertanian?
Teknologi Hasil Pertanian sering dikaitkan dengan berbagai bidang ilmu lain seperti teknologi pasca panen, teknologi pangan dan sering diidentikkan dengan berbagai kegiatan seperti menanam, perawatan, pemanenan berbagai tanaman. Ga ada yang salah sih, tapi yang harus kita tau. Ilmu teknologi hasil pertanian berfokus pada mempelajari bagaimana proses pasca panen dan pengolahan hasil pertanian melingkupi hewan dan tumbuhan. Sehingga, karir dan prospek kerja lulusan teknologi hasil pertanian sangatlah luas.
Negara kita merupakan Negara agraris bukan? Dan menurut kamu sektor mana yang menentukan keberlanjutan kehidupan manusia. Ya benar sektor pertanian. Jadi, ilmu untuk mengolah dan menangani hasil pertanian haruslah dikuasai sehingga kekayaan alam pertanian Indonesia dapat termanfaatkan oleh rakyat sendiri. Disinilah peran penting ilmu Teknologi Hasil Pertanian dalam memajukan dan berkontribusi kepada bangsa dalam sektor pertanian.
Wah, semakin menarik nih. Jadi gini, jurusan Teknologi Hasil Pertanian mempelajari penggunaan, pemeliharaan, dan pengembangan alat dan mesin untuk budidaya pertanian. Bidang ini bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memecahkan berbagai masalah di bidang pertanian. Secara umum, ruang lingkup karir dan prospek kerja lulusan Teknologi Hasil Pertanian meliputi kegiatan penanganan, pengamanan, dan pengelolaan hasil pertanian. Pernah lihat semangka bentuknya kotak? Kotoran dapat menjadi energy listrik? Atau plastic dari tanaman singkong? Nah, semua itu merupakan buah karya dari Teknologi Hasil Pertanian.
Konkretnya, teknologi Teknologi Hasil Pertanian dapat terjun diberbagai sektor kehidupan, antara lain :
1. Industri Pengolahan Pertanian
Berbagai posisi ditawarkan untuk lulusan Teknologi Hasil Pertanian dalam industri pertanian diantaranya Supervisor Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), Manajer Produksi, Departemen Research dan Development,dan Konsultan dengan kompetensi :
- Mampu menganalisis parameter mutu dalam bahan (sifat fisik, kimia, biologis)
- Menguasai standar mutu Teknologi Hasil Pertanian (nasional maupun internasional)
- Mampu memimpin tim pengendali mutu (bahan, proses, dan produk akhir)
- Mampu merencanakan, mengendalikan, mengarahkan, dan memimpin proses produksi
- Mampu menggali potensi pengembangan produk
Kebanyakan sarjana yang baru lulus diterima bekerja di bagian Pengendalian Mutu (quality control), dimana mereka bertugas untuk memastikan proses pengolahan makanan di pabrik berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Misalnya staf quality control di pabrik es krim harus memastikan bahwa es krim yang dihasilkan telah melewati proses yang higienis dan dengan kandungan bahan makanan yang tidak merugikan. Pengawasan juga dilakukan sampai di tahap pengepakan, bahkan pengiriman produk.
Bagian Quality Control membutuhkan cukup banyak lulusan Teknologi Teknologi Hasil Pertanian. Untuk satu jenis produk kadang-kadang diperlukan 15 orang pengawas mutu. Jadi kebanyakan karir dan prospek kerja lulusan jurusan Ilmu Teknologi Hasil Pertanian memang mengawali karir mereka di bagian Quality Control.
2. Konsultan Teknologi Hasil Pertanian dan Gizi
Konsultan Teknologi Hasil Pertanian dan gizi bertugas memberikan konsultasi bagi industri makanan tentang produksi, pemasaran, trend produk, serta kualitas produk makanan, permasalahan konsumsi gizi dan keamanan Teknologi Hasil Pertanian.
3. Pegawai Pemerintahan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Pertanian, Balitbang, POM(Pengawas Obat dan Makanan), LIPI,dll dengan kompetensi ;
a. Mampu melayani masyarakat dengan baik
b. Mampu mengkoordinir bagian yang dipimpinnya di Instansi tempat ia bekerja
c. Berwawasan luas
d. Menguasai Teknologi
4. Pengembangan Produk/Research and Development
Tidak mudah untuk diterima di bagian pengembangan produk di suatu perusahaan. Ini di karenakan posisi inilah yang memegang resep rahasia produk perusahaan. Karena posisinya yang penting, staf pengembangan produk (product development) mendapat gaji yang lebih tinggi dan sering berhubungan dengan para pemimpin puncak di perusahaan, sehingga mereka berpeluang mendapat kenaikan pangkat lebih cepat dibandingkan para staf di QC. Posisi tertinggi yang bisa diraih staf di bagian ini adalah Chief Technical Officer, atau Direktur Teknik.
Jumlah sarjana yang diterima di bagian ini biasanya lebih sedikit. Misalnya untuk 1 jenis produk hanya diperlukan 2 staf Pengembangan Produk saja. Kalau sebuah perusahaan memproduksi 10 macam produk, maka jumlah staf di bagian ini paling hanya 20 orang. Inilah salah satu karir dan prospek kerja lulusan Teknologi Hasil Pertanian.
5. Wirausaha/ Pengusaha Teknologi Hasil Pertanian
Tidak sedikit lulusan Ilmu Teknologi Hasil Pertanian yang kemudian membuka usaha ekspor impor. Jika kamu mampu merencanakan dan mendirikan suatu perusahaan, menguasai manajemen perusahaan atau mengembangkan usaha yang telah berjalan, kamu berpeluang untuk membuat pabrik sendiri, misalnya pabrik ekspor makanan beku, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Contoh alumni Teknologi Hasil Pertanian yang terjun di bidang wirausaha:
- Zulham Ariansyah = Pemilik Wisata Edukasi dan Ice Yoghurt Sentulfresh Indonesia, Bogor
- Karvien = Pemilik Brand Keripik Pisang Vanana Chips Lampung
- Ali Alhafif = Pemilik Brand Abon Lele Bole Lampung
Nah, itulah beberapa karir dan prospek kerja lulusan teknologi hasil pertanian yang dapat menjadi referensi kalian dalam menentukan masa depan nantinya. Mungkin masih ada beberapa prospek kerja dan karir yang belum tercantum di atas. Kalau teman-teman yang membaca artikel ini mempunyai masukkan, silahkan beri saran dan kritik di komentar ya. Terima kasih sudah membaca..