SEORANG pengusaha yang telah berpuluh tahun menggeluti ekspor ikan ke seluruh dunia, bercerita tentang berbagai hal lucu tentang dunia perikanan di Indonesia. “Halah, ada apa nih!” Rupanya, salah satu hal lucu sekaligus mengejutkan dirinya adalah fakta bahwa ternyata ikan Bandeng memiliki kandungan gizi yang jauh lebih baik dibandingkan ikan Salmon yang mendunia itu.
Kandungan Omega 3 di Bandeng 6 kali lipat dari ikan Salmon (Menurut penelitian Balai Pengembangan dan Penelitian Mutu Perikanan tahun 1996 kandungan omega-3 Bandeng sebesar 14.2% sedangkan ikan salmon Cuma 2.6%). Dan, kandungan lemak ‘sehat’ dalam perut ikan bandeng juga cukup tinggi sehingga bisa menjadi pilihan terbaik ikan konsumsi.
Wow! Sekedar anda tahu Omega 3 merupakan sejenis lemak yang tidak diproduksi oleh tubuh, oleh karena itu kita harus memenuhinya dari makanan yang kita makan salah satunya adalah ikan. Omega 3 bermanfaat untuk kesehatan diantaranya : menurunkan kadar kolestrol, mencegah penyakit jantung, Mengurangi risiko pembekuan darah, Bermanfaat untuk penderita diabetes, mengurangi nyeri haid, untuk meningkatkan kesehatan anak secara keseluruhan mulai dari perkembangan fisik dan mental.
Fakta bahwa Omega 3 di Bandeng 6 kali lipat dari ikan Salmon tentu lucu dan memunculkan pertanyaan, karena selama ini yang kita tahu ikan Salmon adalah ikan yang memiliki kandung Omega-3 tertinggi. Sebaliknya, ikan Bandeng adalah ikan biasa–biasa saja. Tak sehebat ikan Salmon yang begitu banyak diperbincangkan perihal keunggulannya.
Akibatnya harga ikan Salmon sungguh luar biasa mahal dan hanya dijual di supermarket besar dan untuk segmen pasar orang kaya kelas menengah atas. Jawabnya ternyata sederhana, yaitu promosi dan kepintaran menggarap pasar. Negara-negara produsen ikan Salmon dengan sengaja menggarap ‘brand’ ikan Salmon sebagai ikan berkualitas, mahal dan mewah.
Berbagai media dipergunakan untuk mengangkat ‘derajat’ ikan tersebut dengan cara mencitrakan sebagai ikan yang luar biasa. Bahkan, mereka membangun mitos, cerita dan analisis ilmiah untuk mendongkrak citra ikan Salmon menjadi ‘selangit.’ Hasilnya, memang sungguh luar biasa. Hampir semua orang di seluruh penjuru dunia mengenal ikan yang banyak terdapat diperairan Amerika tersebut sebagai ikan berkelas atas.
Cerita sebaliknya, justru terjadi pada ikan Bandeng. Meskipun potensi gizinya lebih baik dan budidaya produksinya lebih mudah. Ternyata, citra ikan Bandeng justru terpuruk dan berada di bawah. Ikan Bandeng justru dikenal sebagai ikan murahan yang dikesankan sebagai ikan ‘berbahaya’ kalau dimakan karena banyak durinya.
Soal duri yang selama ini menjadi faktor negatif ikan Bandeng sebenarnya bukan lagi menjadi hambatan. Karena sudah bisa diproduksi ikan Bandeng tanpa duri atau bandeng cabut duri. Kita juga memiliki aneka cara dan teknik memasak ikan Bandeng. Yang selama ini telah melahirkan menu-menu bandeng bercita rasa tinggi, seperti bandeng presto, bandeng asap, sate bandeng, otak-otak bandeng, bandeng rorod dll
Jadi, cerita lucu dan mengejutkan tentang ikan Bandeng ini hanyalah salah satu contoh betapa kita selama ini jadi korban mitos dan iklan tentang kehebatan ikan salmon. Kita terlalu terpaku pada ikan luar sementara ikan dalam negeri melimpah dan bergizi tinggi. Lebih parah lagi, karena inferior complex kita lebih cinta kuliner luar ketimbang kuliner ikan berbasis dalam negeri. Nah agar jangan jadi korban mitos segera konsumsi ikan produk dalam negeri,yang kandungan gijinya jauh lebih hebat dari ikan salmon, bandeng adalah pilihan kita.
Kontributor :
Afif Ridwan
owner Bandeng Rorod