Inilah kisah perjalanan usaha Queen Donuts yang berlokasi di Jalan Dr. Setiabudi Gg Asem Rt. 03/05 No. 5 Pamulang Barat – Pamulang – Tangsel.
Adalah Muhammad Syafrudin, pemilik usaha QD, yang mengawali usaha donutnya dari jatuhnya bisnis yg sudah 5 tahun digeluti (interior design & kontraktor), yang menjadikan hidupnya terasa berat, depresi dan nggak tau mau kemana arahnya.
Dua unit mobil terpaksa dikembalikannya ke dealer. Empat unit motorpun harus rela dijual untuk menutup tagihan proyek serta beberapa inventaris workshop lainnya diserahkan kepada saudara karena benar-benar merasa buntu dan tidak mau bermain-main dengan proyek lagi.
Berbekal hobby masak, belajar otodidak dan beberapa kali membantu tetangga dalam memproduksi pesanan donuts & kue lain, Syafrudin mencoba menyibukkan diri dengan trial membuat donat. Kenapa donat menjadi pilihannya? karena donat bukan makanan musiman dan disukai oleh semua kalangan.
Sesekali ia main ke rumah teman dengan membawa donat bikinannya (awalnya hanya rasa meises). Hampir semua teman yang dikasih donat buatannya suka dan bertanya berapa harganya?
Akhirnya Syafrudin mulai serius untuk berbisnis donat. Dua bulan berjualan donat tanpa brand, tanpa manajemen marketing dan tanpa bantuan orang lain.
Berawal jualan via facebook dengan kirim inbox ke teman-teman yang kenal, bahkan ke klien interior yg biasa nya transaksi puluhan bahkan ratusan juta, kali ini ia menawarkan donat tanpa brand, dengan harga 35ribu per lusin berbungkus box kardus polos…
Semua di jalaninya sendiri, dari mulai produksi, sales and marketing sampai delivery dilakukan sendiri.
Dengan niat serius berbisnis donat, Syafrudin membuat sayembara via facebook untuk membuat nama brand dan mulailah ia mencari desainer grafis.
Nama yang ia pilih QUEEN DONUTS (QD) dan atas rekomendasi teman dari Bali, Ia lantas berkenalan dgn desainer ex. Harvest dan Clairmont utk membantunya membuat Logo QD. Ia sanggup bayar desainer bikin logo tapi tidak sanggup cetak box nya karena kehabisan dana. Itupun sudah menjual TV LED kesayangan di kamar.
Alhasil selama 6 bulan Syafrudin tetap berjualan pake box polos hanya bedanya tambah stiker print sendiri.. itupun stikernya print HVS ditempel pake double tape.
Sejak ada logo, branding QD semakin naik, ditunjang hobbynya berjualan door to door (masih berlaku sampai sekarang). Pelanggan makin banyak. Di tengah perjalanan QD Syafrudin kembali tergiur tawaran proyek interior.Dia berfikir bisa lah dari hasil interior saya nabung utk modal QD.
Ternyata ia salah, bukannya lebih santai malahan bertambah pusing karena selain menggarap donat, ia juga menjadi konsultan interior merangkap kontraktor dan tidak ada SOP ke semua bawahannya.
Singkat cerita Syafrudin sepakat join dengan seorang Bidan, yang sekarang menjadi istrinya dengan aturan yg sangat ketat. Mereka sama-sama sepakat mengeluarkan dana ulang utk investasi QD (alhamdulillah masih bisa cairkan deposito).
Dari situ QD mulai kembali eksis di dunia online. Mulai cetak box, rekrut karyawan dan memakai jasa iklan. Semua jalan ditempuh. Alhamdulillah ada hasil yg sepadan.
April 2014 mereka menikah dan mulai menyatukan lagi visi misi. Ia mengambil konsultan berbayar walaupun hasil tidak maksimal. Karena dengan membayar 4 juta rupiah per bulan selama 6 bulan, ia hanya dapat bisnis plan dan materi SOP.
AGUSTUS 2015 Syaf menandatangani MOU dgn mitra cabang Tegal dan alhamdulillah 6 bln berturut-turut omzet bagus dan selalu mendapat bagi hasil kurang lebih 2 jutaan. Omset mitra tegal tidak lepas dari keusilannya dalam bermain copy writing di facebook. Setiap kali update status Syafrudin selalu melibatkan akun mitra Tegal.
Selanjutnya muncul Gojek yang sedang promo ongkir murah, omzet QD Pamulang naik drastis. Setelah gojek tidak promo omset menurun karena kebanyakan keberatan dengan ongkir yg dikenakan gojek.
Ia terus mancari alternatif lain untuk menaikkan omset lagi. Sampai iseng mengirim email ke gojek tanya2 tentang gofood. Dan sekarang sedang dalam proses MOU dgn gofood.
Sampai akhirnya Syafrudin ketemu dengan pak Zulham, Ketua Komunitas Frozenfood Indonesia di facebook dan request mnta dimasukkan ke grup frozeners. Karna fikirnya bisa ngebranding Donuts Frozen by Queen Donuts.
Desember 2015 QD mencoba buka Gerai utk wilayah Pamulang dan sampai saat ini masih merugi karena sepi. Kderugian ini selalu ditutup dengan omset dari online.
Saat ini agenda 2016 QD adalah :
* selesaikan kontrak dgn gofood karena sudah ada gerai juga.
* kembangkan produk frozen
* Membidi pasar luar kota dengan program kemitraan dan franchise.
Oh ya .. QD sudah pernah jadi sponsor film layar lebar (unlimitted love) di epiwalk kuningan dan diliput 1 majalah tingkat propinsi, 1 majalah tingkat kota dan 1 tabloid tingkat nasional. Kereen kan.
Menurut Syafrudin, amunisi marketing paling ampuh adalah tekad.
Ia suka door to door, sering menawarkan jualan QD ke pertokoan, toko matrial, TK-TK dan pasar-pasar di sekitaran tangsel.
Mengenai teknik penentuan harga dilakukan dengan cara menulis semua biaya produksi dan pemasaran serta delivery lalu naikkan margin yang kita inginkan (masih 25%).
Adapun Pangsa pasarnya mulai dari anak-anak sampai orang tua alias semua kalangan. Tinggal bagaimana kita bedakan proses penawaranya. Beda umur beda cara menawarkan.
Untuk pangsa pasar anak-anak, ia melobby TK, SD, dan melobby orang2 kantor. Sedangkan untuk pasar dewasa, Syafrudin masuk ke pengajian dan komunitas ibu-ibu.
Ia tidak merasa khawatir terhadap pesaing. Karena QD punya rasa yg beda dan khas… PENASARAN KAN? .
QD memiliki variant rasa sekitar 10 macam. Varian bentuk ada donat reguler, mini, donat sate, kids edition, ball series. Best sellernya adalah donat ayam, donat isi ayam.
Sistem kemitraan bagi hasilnya adalah 70% mitra : 30% owner. Dengan owner tetap handle marketing online, Ia membuka kelas fun cooking juga di rumahnya.
Setiap kemasan box isi 6 donut utk reguler, 12 untuk mini. Donat sate jual per tusuk pake kemasan plastik iket pita emas. Tepung yang digunakan adalah tepung premix.
Produksi per hari masih sedikit, sekitar 4-6 kg ,kalau di Tegal rata-rata 4kg. Karena kesulitan di delivery, Syafrudin akan matangkan konsep mitra di tiap kota dan branding donut frozen.
Pola kemitraan QD adalah calon mitra sediakan dana sekitar 30jt sudah bisa punya hak produksi, alat produksi, materi promosi, bahan produksi utk 200 box donat, subsidi website, gerobag, business plan dan persiapan gaji 2 karyawan selama 1 bulan. Jadi mitra bisa langsung jualan.
Jika ingin membuka gerai tinggal tambah budget sewa gerai karena budget itu dengan konsep home industri tanpa toko tapi ada gerobak, dengan memaksimalkan online marketing.
Sewaktu menjadi sponsor sebuah film, Syafrudin menghabiskan dana kurang lebih 10 juta untuk menyediakan donuts kemasan goodie bag dengan subsidi 5 juta dari Production House.
Apakah ngefek? Bangeeettss…Efeknya.. rating Queen Donuts naik… apalagi di Tegal.. pas di facebook posting foto2nya pada penasaran dan pada beli karena di posting oleh artis2 ibukota.
Saat ini Queen Donuts sudah memiliki sekitar 8.400 likers di fanpage. Syafrudin memakai fb ads, awalnya asal pasang iklan jadi gak tertarget. Tapi ternyata nggak mubazir.. justru donatnya jadi terkenal di seluruh penjuru nusantara.
Tinggal PR nya bagaimana cara distribusinya. Pernah ada yg mau beli dari Papua dan Kalimantan. Sedangkan pulau jawa dari serang sampai surabaya dan madura banyak yg minta. Hanya belum disanggupinya.
Demikian sharing bisnis (Sharbiz) dari Queed Donut (QD). Semoga anda bisa mendapatkan pelajaran penting dari seorang Syaf dalam jatuh bangun membangun bisnis donut dari nol.
dirangkum oleh : Diah Ranami Cake