Skip to content

Komunitas Frozenfood Indonesia

Komunitas Produsen Makanan Beku Indonesia

Menu
  • Home
  • Profil Frozener
  • Website Frozeners
  • Artikel
  • Sharbiz
  • Berita
  • Tentang Kami
Menu

Mengenal BTP, si Zat Aditif Makanan

Posted on Juli 10, 2019 by frozener
bahan tambahan pangan

BTP: Food Additive

Agar makanan yang tersaji tersedia dalam bentuk yang lebih menarik, rasanya enak, rupa dan konsistensinya baik serta awet maka para produsen tidak jarang melakukan penambahan bahan tambahan makanan yang sering disebut zat aditif kimia atau food additive. Simak ulasan kali ini untuk mengenal lebih dalam apa itu Bahan Tambahan Pangan.

Bahan Tambahan Pangan atau dikenal dengan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan antara lain bahan pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/88 telah menjelaskan juga bahwa BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komposisi khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi yang sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.

Manfaat BTP (Food Additive)

bahan tambahan pangan 3

Beberapa manfaat BTP adalah sebagai berikut:

1. Mempertahankan konsistensi produk makanan

Emulsifier menjadikan produk makanan mempunyai tekstur yang konsisten. Contohnya, susu yang diawetkan tidak terpisah.

2. Memperbaiki atau memelihara nilai gizi

Vitamin dan mineral yang umumnya ditambahkan ke dalam makanan seperti susu, tepung, dan lainnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi orang yang kekurangan gizi, atau untuk mempertahankan bahkan meningkatkan dan memperbaiki kandungan gizi bahan makanan tersebut yang kemungkinan hilang akibat pemrosesan.

3. Menjaga cita rasa dan sifat produk makanan secara keseluruhan.

Bahan pengawet mempertahankan mutu produk makanan dari mikroba penyebab kerusakan produk, misalnya ketika suatu produk berkapang atau busuk.

4. Menjaga tingkat keasaman atau kebasaan makanan yang diinginkan

Bahan pengembang menghasilkan gas karbon dioksida sehingga tekstur biskuit, cake dan produk sejenis lainnya menjadi mengembang.

5. Memperkuat rasa atau memberikan warna tertentu yang dikehendaki

Beberapa bumbu dan penyedap rasa baik buatan maupun alami memperkuat rasa makanan. Warna kuning dari pewarna kuning buatan (BTP) tartrazine atau kurkumin dari kunyit memberi warna khas pada produk.

Jenis-Jenis BTP (Food Additive)

Berdasarkan Peraturan menteri Kesehatan No.33 Tahun 2012 pasal 3 bahan tambahan pangan digolongkan menjadi 27 golongan, yaitu :

1. Antibuih (Antifoaming agent)

2. Antikempal (Anticaking agent)

3. Antioksidan (Antioxidant)

4. Bahan pengarbonasi (Carbonating agent)

5. Garam pengemulsi (Emulsifying salt)

6. Gas untuk kemasan (Packaging gas)

7. Humektan (Humectant)

8. Pelapis (Glazing agent)

9. Pemanis (Sweetener)

10. Pembawa (Carrier)

11. Pembentuk gel (Gelling agent)

12. Pembuih (Foaming agent)

13. Pengatur keasaman (Acidity regulator)

14. Pengawet (Preservative)

15. Pengembang (Raising agent)

16. Pengemulsi (Emulsifier)

17. Pengental (Thickener)

18. Pengeras (Firming agent)

19. Penguat rasa (Flavor enhancer)

20. Peningkat volume(Bulking agent)

21. Penstabil (Stabilizer)

22. Peretensi warna (Color retention agent)

23. Perisa (Flavouring)

24. Perlakuan tepung (Flour treatment agent)

25. Pewarna (Color)

26. Propelan (Propellant)

27. Sekuestran (Sequestrant)

Evaluasi keamanan BTP didasarkan pada sejumlah kajian data toksikologi yang diizinkan pada model hewan maupun manusia. Jika batas maksimum BTP tidak memperlihatkan adanya efek racun, ini disebut “No Observed – Adversed Effect Level” (NOAEL) dan digunakan untuk penentuan nilai “Acceptable Daily Intake” (ADI). ADI adalah batas aman BTP yang boleh dikonsumsi setiap harinya di dalam diet sepanjang waktu tanpa menimbulkan resiko kesehatan apapun.

bahan tambahan pangan 2

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Related Posts:

  • jenis jenis pengawet makanan alami pada makanan
    Bahan Pengawet Makanan Alami Pada Produk Pangan
  • kebersihan-pangkal-kesehatan
    Bahan Tambahan Pangan dan Pentingnya Dalam Pengolahan Pangan
  • cara mengurangi zat anti gizi
    Cara Mengurangi Zat Anti Gizi Pada Bahan Pangan
  • fz
    Kenali Limbah B3 Dan Upaya Penanganannya
  • denaturasi protein telur
    Denaturasi Protein dalam Industri Pangan
  • fermentasi tempoyak durian
    Fermentasi Tempoyak: Nikmatnya Durian yang Bertransformasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • September 2023
  • Mei 2023
  • Maret 2020
  • Juli 2019
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Mei 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Ilmu dan teknologi pangan
  • khasiat dan manfaat rempah
  • Kopdar
  • Profil Frozeners
  • SharbiZ
  • Teknologi Pangan
  • Teknologi Pemanfaatan Limbah
©2025 Komunitas Frozenfood Indonesia | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb
%d