Apa itu Fermentasi?
Fermentasi merupakan pengolahan subtrat menggunakan peranan mikroba (jasad renik) sehingga terjadi pengubahan substrat menjadi produk baru oleh mikroba dan dihasilkan produk yang dikehendaki. Produk fermentasi dapat berupa biomassa sel, enzim, metabolit primer maupun sekunder atau produk transformasi (biokonversi). Proses fermentasi mendayagunakan aktivitas suatu mikroba tertentu atau campuran beberapa spesies mikroba. Mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi antara lain khamir, kapang dan bakteri. Teknologi fermentasi merupakan salah satu upaya manusia dalam memanfaatkan bahan-bahan yang berharga relatif murah bahkan kurang berharga menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi dan berguna bagi kesejahteraan hidup manusia.
Pada umumnya proses fermentasi membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk pengolahan produk tertentu ada yang membutuhkan waktu hingga 3 hari tergantung kepada bentuk olahan yang akan diproduksi. Pada ulasan kali ini, yang akan menjadi contoh adalah proses produksi kefir wortel.
INUVINE: Inovasi Baru Teknologi Pangan
Kefir wortel merupakan hasil olahan wortel yang difermentasi dengan memanfaatkan bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles). Kefir wortel telah dikenal oleh masyarakat luas baik karena rasa maupun manfaatnya bagi kesehatan. Proses pembuatan kefir diawali dengan pasteurisasi sari wortel yang dilakukan dengan pemasakan diatas kompor.
Setelah dilakukan pasteurisasi kemudian kultur stater yang mengandung bakteri untuk fermentasi dimasukkan setelah sari wortel dalam keadaan dingin ke dalam toples kaca. Produksi kefir wortel yang dilakukan oleh salah satu UKM kefir wortel merupakan produksi kefir dengan metode konvensional dimana pasteurisasi dilakukan menggunakan kompor dan fermentasi tanpa menggunakan alat tertentu.
Berdasarkan keterangan dari ketua UKM tersebut, Bpk. Abd. Manan menyatakan bahwa pembuatan produk kefir yang dilakukan sangat membutuhkan waktu yang lama yaitu selama lebih dari 48 jam atau dua hari. Selain itu, produk kefir yang dihasilkan yaitu dengan rasa yang terlalu masam, sehingga tidak terlalu diminati konsumen. Berdasarkan permasalahan UKM yang diujarkan oleh Bpk. Abd. Manan, Lima Mahasiswa Universitas Brawijaya, Widya Nur Habibah (THP 2015), Hairil Fiqri (THP 2015), Venisa Yosephi (THP 2015), Murtadha Ali (TEP 2015), dan Joko Tri Rubiyanto (TIP 2014), menciptakan alat praktis untuk memproduksi olahan produk wortel kefir tersebut.
Alat tersebut diberi nama INUVINE yaitu Integrated Uv Pasteurisation And Chemostat Fermentation Lowgrade-Carrot Kefir Machine atau suatu alat integrasi Pasteurisasi dan Fermentasi dalam satu alat. Menurut Widya selaku ketua tim project INUVINE, alat INUVINE dapat mempercepat proses fermentasi dalam produksi kefir. Dengan menggunakan INUVINE proses produksi kefir akan hanya membutuhkan 4-5 jam produksi. Hal tersebut akan menghemat lama proses produksi kefir yang membutuhkan waktu 48 jam atau dua hari. Oleh karena itu, alat INUVINE akan dapat meningkatkan produktivitas UKM hingga 300%.
Tentu saja dengan hadirnya alat inovasi terbaru ini akan menghasilkan berbagai manfaat bagi berbagai kalangan yang membutuhkan alat ini, karena akan sangat banyak keuntungan yang muncul dengan hadirnya inovasi baru tersebut. Tentunya kita semua berharap bahwa penemuan alat ini dapat terus berkembang sehingga dapat menjadi bermanfaat bagi nusa dan bangsa.