PEMELIHARAAN KULTUR
Tujuan: mempertahankan sel agar tetap hidup, sifat genotip dan fenotipnya dengan cara melindungi DNA.
Metode pengawetan :
Penyimpanan dengan cara pengeringan: Dilakukan pada silika gel/tanah/ CaCO3 kemudian disimpan pada suhu kamar atau 4oC. Sel dikeringkan dengan pengering vakum pada suhu 2—3oC
Metabolisme terbatas: respirasi dan metabolisme ditekan sekecil mungkin dengan cara:
- Penyimpanan pada agar miring yang disimpan dalam freezer atau dilapisi minyak pada suhu refrigerator.
- penyimpanan spora dalam air pada suhu refrigerator.
- Penyimpanan pada suhu pembekuan. Menggunakan suhu dibawah -30 s.d. – 70oC atau deep freezing dengan N2 cair pada suhu – 198oC. Biasanya ditambahkan senyawa pelindung (krioprotektan) seperti gliserol, laktosa, raffinosa, madu, etc.
Penyimpanan kultur dengan cara liofilisasi
Prinsip: penurunan suhu di bawah titik beku untuk menurunkan aktifitas enzim dilanjutkan dengan penghilangan air sel dengan pengeringan vakum untuk memperlambat metabolisme.