Skip to content

Komunitas Frozenfood Indonesia

Komunitas Produsen Makanan Beku Indonesia

Menu
  • Home
  • Profil Frozener
  • Website Frozeners
  • Artikel
  • Sharbiz
  • Berita
  • Tentang Kami
Menu

PENGEMASAN ASEPTIS PRODUK

Posted on Juli 18, 2018 by frozener

Pengemasan aseptik atau pemrosesan aseptik adalah aktivitas memproses produk seperti makanan dan farmasi ke dalam kemasan aseptik untuk menjaga sterilitasnya. dalam hal ini sterilisasi dapat dilakukan sebelum produk dimasukan ke dalam kemasan atau setelah produk dikemas.

Kemasan Aseptis
Contoh kemasan aseptis

Pengemasan bahan dalam wadah yang memenuhi 4 persyaratan

  1. Produk harus steril
  2. Wadah pengemas harus steril
  3. Lingkungan tempat pengisian produk
    ke dalam wadah harus steril
  4.  Wadah pengepak harus rapat
    sehingga mencegah kontaminasi kembali selama proses penyimpanan berlangsung

Prinsip Pengemasan Aseptis Produk

  • Bahan pangan yang dikemas dan bahan kemasan
    harus bebas dari mikroorganisme saat bahan pangan tersebut dikemas sehingga produk steril.
  • Kemasan harus bebas dari mikroorganisme (patogen,toksin) dan penyebab kerusakan tidak dapat berkembang.
  • Umur simpan produk lebih lama.

Penggunaan Kemasan Aseptis

  • Dimulai tahun 1917 – paten pengalengan aseptis
  • Tahun 1919 dikenalkan produk kemasan aseptis di London
  • Berkembang tahun 1962 – mesin pengemas aseptis untuk kemasan fleksibel
  • Bahan pangan yang dikemas dengan kemsan aseptis : makanan cair (susu dan sari buah yang berasam rendah)

Untuk keberhasilan proses aseptis bahan pangan, maka ada beberapa persyaratan yang diperlukan, yaitu :

  • Peralatan yang dapat disterilkan
  • Produk steril secara komersial
  • Kemasan yang steril secara komersial
  • Ruang steril dalam mesin pengemas, tempat pengisian produk steril ke dalam kemasan steril dan penutupan secara hermatis
  • Ada monitoring dan pencatat faktor-faktor kritis
    Dalam sistem pengemasan aseptis, produk dan wadah pengemas disterilisasi secara terpisah, kemudian dilakukan pengisian produk ke dalam wadah dalam lingkungan steril sehingga diperoleh produk steril dalam kemasan yang tahan disimpan dalam jangka waktu lama. Sterilisasi produk dalam sistem aseptis dilakukan dengan sistem alir atau sistem UHT (Ultra High Temperature), yaitu
    pemanasan dengan suhu yang sangat tinggi (135-150oC) selama 2-5 detik.

Persyaratan Keberhasilan Proses Aseptis

  1. Peralatan yang dapat disterilkan
  2. Produk steril secara komersial
  3. Kemasan yang steril secara komersial
  4. Ruang steril dalam mesin pengemas, tempat pengisian produk steril ke dalam kemasan steril dan penutupan secara hermatis
  5. Monitoring dan pencatat faktor-faktor kritis

 

Aplikasi Pengemasan Aseptis

  • Untuk bahan pangan yang telah mengalami proses pra-sterilisasi dan bahan pangan yang steril
  • Untuk bahan pangan yang belum disterilkan

Aseptic Thermal Processing

KEUNTUNGAN:

  • Proses sinambung
  • Pemanasan dan pendinginan lebih cepat (tidak ada penghalang panas oleh pengemas)
  • Lebih hemat energi
  • Pilihan bahan pengemas lebih bervariasi
  • Clean in Place (“CIP”)

Pengujian kemasan Aseptis

  1. Pengujian keutuhan kemasan dalam sistim aseptik merupakan hal yang kritis. Hal ini karena berhubungan dengan keamanan dan kualitas produk. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan uji yang bersifat non destruktif. Beberapa test yang sering digunakan ialah: Test elektrolit, digunakan untuk mengetahui kerusakan yang berhubungan dengan kebocoran kemasan, test ini menggunakan larutan elektrolit, bila terjadi kebocoran maka akan terjadi arus
    listrik.
  2. Test tekanan, digunakan untuk mendeteksi kebocoran dari kemasan, dalam test ini, gas diinjeksikan ke dalam kemasan yang telah dicelup dalam air. Injeksi gas dilakukan dengan pompa.
    Bila terjadi kebocoran maka terjadi gelembung dalam air.
  3. Test mikrobiologi, digunakan untuk mendeteksi adanya kontaminasi dari mikroba dalam kemasan. Test ini juga digunakan untuk menguji efektifitas sterilan yang digunakan.

 

Secara teknologi, pengemasan aseptik dilakukan dengan sterilisasi yang lebih canggih lagi. Teknik pengolahan dan pengemasan aseptik, dilakukan dengan 3 perlakuan utama, yaitu:

  • Sterilisasi Produk
  • Sterilisasi Bahan Kemasan
  • Sterilisasi Zona Aseptis

Proses sterilisasi bahan pangan, dapat dilakukan dengan pemanasan langsung atau pun tidak langsung. Kemasan langsung dan tak langsung

  1. Sterilisasi pemanasan langsung
    Dilakukan dengan injeksi uap atau dengan infusi uap. Injeksi uap dilakukan dengan menyuntikkan uap panas ke dalam produk pangan, dengan suhu uap 140 – 146 0C selama 4 detik. Sedangkan infusi uap dilakukan dengan menginfusikan produk ke dalam aliran uap panas. Sterilisasi pemanasan langsung memiliki kelebihan, yaitu waktu pemanasan yang relatif lebih singkat, hanya sedikit perubahan organoleptik yang terjadi serta produk terhindar dari hangus/gosong. Tetapi, sterilisasi pemanasan langsung kerugiannya ialah kondensasi uap yang membuat volume meningkat.
  2. Sterilisasi pemanasan tidak langsung

Dilakukan dengan 3 alat pemanas, yaitu plate heat exchanger, tubular heat exchanger, scraped-surface heat exchanger.

Sterilisasi bahan pengemas termasuk bagian integral dari sistem pengemasan aseptik. Dalam sterilisasi bahan pengemas, ada hal yang perlu diperhatikan yaitu bahan pengemasnya, proses sterilisasinya, mesin pengemasnya dan kondisi lingkungan saat proses sterilisasi.

Sistem sterilisasi diterapkan berdasarkan jenis bahan pangan yang akan dikemas dengan kemasan aseptik. Berikut adalah jenis bahan pangan dengan metode sterilisasinya.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Related Posts:

  • Sterilisasi Pada Produk Pangan
    Sterilisasi Pada Produk Pangan
  • yuyun-anwar
    Pengalengan Buah Dan Sayur Serta Tahapannya
  • jenis-freezer
    Pengalengan Ikan Secara Hermetis
  • denaturasi protein telur
    Denaturasi Protein dalam Industri Pangan
  • karkas daging sapi
    Penyimpanan Karkas Daging Sapi Secara Beku
  • Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
    Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • September 2023
  • Mei 2023
  • Maret 2020
  • Juli 2019
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Mei 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Ilmu dan teknologi pangan
  • khasiat dan manfaat rempah
  • Kopdar
  • Profil Frozeners
  • SharbiZ
  • Teknologi Pangan
  • Teknologi Pemanfaatan Limbah
©2025 Komunitas Frozenfood Indonesia | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb
%d