Limbah Kulit Pisang
Buah pisang termasuk salah satu buah yang cukup populer di Indonesia dan hampir seluruh pelosok Indonesia dapat menghasilkan buah pisang. Buah pisang termasuk buah yang mempunyai potensi yang cukup tinggi. Daging buahnya yang lembut dan rasanya yang manis menjadikannya sering disajikan sebagai buah meja. Tingginya produksi pisang di Indonesia akan menghasilkan limbah kulit buah pisang yang banyak pula. Kulit buah pisang termasuk salah satu bahan organik dan bersifat semi basah banyak ditemukan pada limbah rumah tangga yang belum dimanfaatkan secara nyata dan akan menimbulkan pencemaran lingkungan seperti meningkatnya keasaman tanah. Padahal perlu kita ketahui bahwa, kulit pisang masih mengandung karbohidrat sekitar 18,5% sehingga apabila diolah kembali, kulit pisang ternyata dapat dijadikan sebagai barang yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru bagi masyarakat.
Perlu diingat bahwa kulit pisang memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 18,90 g dalam 100 g kulit pisang. Karbohidrat atau Hidrat arang yang dikandung kulit pisang adalah amilum. Amilum atau pati ialah jenis polisakarida karbohidrat atau dengan karbohidrat kompleks. Amilum (pati) tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di negara berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok.
Akan tetapi limbah kulit pisang masih belum mendapatkan penanganan yang cukup padahal limbah pisang masih mengandung pati, protein, dan serat yang cukup tinggi. Oleh sebab itu dilakukan salah satu inovasi produk olahan dari sisa kulit pisang yang dapat kita olah menjadi sumber produk olahan lokal yang tadinya hanya dijadikan masyarakat sebagai sampah menjadi yang dapat memberikan nilai tambah dan bernilai jual yaitu adalah Keripik Kulit Pisang. Karena produk olahan dari keripik kulit pisang ini sendiri sangat kaya akan manfaatnya, kulit pisang ternyata memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia yang mengkonsumsinya di antaranya seperti protein, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B dan C . Tujuan dari pemanfaatan limbah kulit pisang ini yakni untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam membuat produk inovasi serta dapat membuka peluang usaha baru sehingga mampu memberikan nilai tambah dan bernilai jual dari olahan kulit pisang tesebut.
Kerupuk Kulit Pisang
Kulit pisang merupakan bahan baku kerupuk yang sangat mudah didapatkan, berbeda dengan buah- buahan lain yang mempunyai musim tertentu. Dengan bekerjasama dengan industri rumah tangga yang membuat goreng pisang, penyediaan bahan baku akan lebih baik karena kulit pisang tidak dibuang ke tempat sampah. Dengan memanfaatkan kulit pisang selain dapat mengurangi limbah akan dapat meningkatkan nilai ekonominya dan akan melengkapi penganekaragaman bahan pangan serta mengembangkan penggunaan bahan pangan lokal untuk memasuki pasaran global sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya industri rumah tangga.
Proses Pembuatan Kerupuk dari Limbah Kulit Pisang
Berikut ini anda dapat mengetahui proses pembuatan kerupuk kulit pisang yaitu :
Peralatan Usaha Keripik Kulit Pisang
Peralatan untuk membuat keripik kulit pisang ini yaitu baskom, pisau, wajan, spatula, peniris minyak, kompor dan gas dan peralatan pendukung lainnya. Supaya bisa menghasilkan keripik kulit pisang yang berkualitas maka harus menggunakan peralatan yang memadai.
Proses Pembuatan Keripik Kulit Pisang
- Pilih kulit pisang yang baik, cuci bersih lalu rendam dalam air kapur sirih untuk menghilangkan noda-noda hitam dan getahnya.
- Blender kulit pisang yang telah direndam air kapur beberapa menit.
- Haluskan bumbu (bawang putih & garam) lalu campurkan dengan hasil blenderan kulit pisang dan tambahkan tepung tapioka. (Dalam praktek kemarin, hasil blenderan 5 kulit buah pisang dicampurkan dengan 1/4 kg tepung tapioka, dan garam + bawang putih secukupnya).
- Uleni adonan tersebut hingga tercampur rata, lalu masukkan ke dalam plastik silinder, selanjutnya dikukus hingga matang.
- Setelah matang, iris tipis-tipis lalu ditata diatas tampah/ penampan untuk dijemur.
- Setelah kering kerupuk siap digoreng/ dikemas
- Kerupuk kulit pisang dapat dikemas dalam kemasan plastik PP ( Poliprophilen ). Pilih plastik PP dengan ketebalan yang cukup untuk produk tetap renyah. Kemasan harus menggunakan sealer (penyegelan), tidak menggunakan lilin. Masukan label pada kemasan plastik. Tidak harus disertakan dalam paket label sehingga kontak langsung dengan produk. Hal ini dilakukan untuk menjaga sanitasi dan kebersihan produk.
Pengemasan Produk Keripik Kulit Pisang
Buat kemasan yang menarik dan unik supaya produk dibeli oleh konsumen. Cantumkan nama produk dengan label yang unik agar mudah diingat oleh konsumen. Daftarkan produk usaha ini ke BPOM supaya produk lebih terpercaya.
Promosi Produk
Kerupuk kulit pisang ini dapat anda tawarkan dengan cara menawarkan lewat media social, menawarkan pada teman atau sanak saudara. Dengan proses promosi yang meluas maka nantinya akan meningkatkan penjualan produk. Produk pun akan lebih dikenal dan pemasaran akan semakin mudah.
Sekian pembahasan untuk potensi pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi kerupuk kulit pisang dan analisa usahanya. Semoga info pemanfaatn limbah kulit pisang menjadi kerupuk kulit pisang ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.