Kunyit adalah herbal fitofarmaka yang telah diuji secara klinis dalam riset. Manfaat kunyit untuk kesehatan banyak dibuktikan baik secara empirim maupun klinis. Kunyit berkembang biak dengan cara vegetatif alami menggunakan rimpangnya. Rempah-rempah tradisional cukup ampuh menjaga daya tahan tubuh, dan menjadi salah stau solusi melawan wabah virus corona (Covid-19) yang semakin agresif. Salah satu rempah-rempah yang dimaksud yaitu kunyit.
Menurut Profesor Amir Soebandrio, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Ejikman, kandungan kurkumin pada kunyit secara umum bisa meningkatkan daya tahan tubuh. “Karena ada beberapa kajian bahwa kurkumin punya efek misalnya menurunkan peradangan, ada yang menyebut efek antioksidan, yang berguna untuk meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh.”
Kurkumin
Curcumin (1,7-bis(4′ hidroksi-3 metoksifenil)-1,6 heptadien, 3,5-dion yang memberikan warna kuning yang khas (Jaruga et al., 1998 dan Pan et al., 1999). Curcumin termasuk golongan senyawa polifenol dengan struktur kimia mirip asam ferulat yang banyak digunakan sebagai penguat rasa pada industri makanan (Pan et al., 1999). Serbuk kering rhizome (turmerik) mengandung 3-5% Curcumin dan dua senyawa derivatnya dalam jumlah yang kecil yaitu desmetoksi kurkumin dan bisdesmetoksikurkumin, yang ketiganya sering disebut sebagai kurkuminoid (Tonessen dan Karlsen, 1995). Curcumin tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol atau dimetilsulfoksida (DMSO). Degradasi Curcumin tergantung pada pH dan berlangsung lebih cepat pada kondisi netral-basa (Aggarwal et al., 2003).
Curcumin dapat mengganggu siklus sel kanker paru A549 dan menekan pertumbuhan sel. Efek penekanan tergantung pada konsentrasi. Efek tidak hanya bergantung dari sitotoksik nonspesifik, tetapi juga dari induksi apoptosis (Zhang, et al., 2004).
Manfaat Kunyit
1.Menyembuhkan arthritis atau nyeri sendi
Salah satu klaim penyembuhan kunyit adalah kandungan antiinflamasinya. Dalam dosis yang tepat, curcumin bisa lebih efektif ketimbang obat pereda radang seperti ibuprofen dan aspirin.
Penyakit peradangan kronis yang dapat diobati dengan kunyit antara lain radang usus dan arthritis seperti osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.
Penderita osteoarthritis yang mengonsumsi curcumin dengan dosis 1.000 mg per hari akan lebih cepat membaik dan rasa kaku berkurang. Hal yang sama juga dirasakan oleh penderita rheumatoid arthritis kronis.
Penyakit ini menyerang sendi namun bisa menyebar ke area lain seperti mata, paru-paru, kulit, jantung, dan pembuluh darah.
Dengan mengonsumsi 500 mg curcumin dan 50 mg sodium diklofenak selama 8 minggu akan dirasakan peningkatan kondisi sendi yakni terasa lebih lentur dan bengkak berkurang.
2.Mencegah penyakit jantung
Studi menunjukkan bahwa curcumin dapat meningkatkan fungsi endothelial atau kesehatan lapisan membran dalam jantung dan pembuluh darah. Membran tipis ini berperan untuk mengatur tekanan darah. Menurunnya fungsi endothelial berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit jantung.
Curcumin bisa melindungi melawan menurunnya fungsi organ akibat proses penuaan sehingga bisa mencegah risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
Namun masih dibutuhkan lebih lanjut mengenai efektivitas dan keamanan mengonsumsi kunyit jangka panjang sebagai alternatif pengobatan penderita penyakit jantung.
3.Mencegah kanker
Curcumin dapat mencegah dan bahkan dianggap bisa mengobati berbagai jenis kanker seperti usus besar, pankreas, prostat, payudara, dan perut. Senyawa antiinflamasi yang terkandung dalam curcumin dapat menekan pertumbuhan tumor dan kanker.
Curcumin dapat meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit yang merusak sel akibat radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Para peneliti telah melakukan banyak percobaan pada potensi kunyit sebagai pengobatan komplementer pada pasien kanker.
Mereka juga menemukan bahwa curcumin secara selektif dapat menargetkan sel-sel kanker dan menghambat kemunculan dan pertumbuhan tumor. Kunyit juga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit akibat kemoterapi.