Kandungan Lemak Tak Jenuh dan Fitosterol
Salah satu kategori minyak sehat yaitu mengandung lemak tak jenuh rantai tunggal dan rantai ganda yang tinggi. Minyak jagung termasuk minyak yang kaya kandungan lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol hingga risiko penyakit jantung.
Ada tiga cara minyak jagung dapat membantu menurunkan kolesterol:
• Mengganti asam lemak jenuh dengan asam lemak tak jenuh yang sehat.
• Menekan LDL yang sering disebut kolesterol jahat.
• Memperbaiki rasio LDL dan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.
Tidak hanya asam lemak tak jenuh rantai ganda saja yang berperan menurunkan kadar kolesterol, tapi juga asam lemak tak jenuh rantai tunggal. Selain itu, asam lemak tak jenuh rantai tunggal juga bermanfaat menjaga stabilitas tingkatb insulin dan gula darah, sehingga menekan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Produk makanan yang berasal dari sayuran dan minyak jagung banyak mengandung fitosterol. Zat inilah yang dapat menekan kolesterol, sebab mampu menghalangi penyerapan kolesterol, termasuk LDL, dalam saluran cerna.
Bahkan, fitosterol dalam jumlah kecil pun memiliki pengaruh terhadap penyerapan kolesterol. Menurut beberapa penelitian, mengonsumsi dua gram fitosterol per hari selama satu hingga dua minggu dapat menurunkan lemak jahat LDL hingga 10 persen. minyak jagung mengandung lebih banyak pitosterol dari pada minyak zaitun.
Turunkan Kolesterol Dengan Minyak Jagung
Kolesterol tidak ada dalam minyak jagung. Minyak jagung merupakan minyak nabati yang diekstraksi dari biji jagung. Kolesterol adalah senyawa lipid yang umumnya ditemukan dalam produk hewani, seperti daging, telur, dan produk susu. Karena minyak jagung berasal dari tumbuhan, tidak mengandung kolesterol.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun minyak jagung tidak mengandung kolesterol, konsumsi berlebihan dari minyak ini atau jenis minyak nabati lainnya bisa berdampak buruk pada kesehatan. Minyak jagung mengandung asam lemak tak jenuh ganda, terutama asam lemak omega-6. Meskipun asam lemak ini penting bagi tubuh, konsumsi berlebihan omega-6 tanpa keseimbangan dengan asam lemak omega-3 dapat menyebabkan peradangan kronis dan masalah kesehatan lainnya.
Beberapa potensi efek negatif dari konsumsi berlebihan minyak jagung atau asam lemak omega-6 meliputi:
- Peradangan: Konsumsi asam lemak omega-6 dalam jumlah yang tinggi dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang dikaitkan dengan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.
- Keseimbangan Lemak Darah: Diet yang kaya akan asam lemak omega-6 bisa mempengaruhi keseimbangan antara kolesterol “baik” (HDL) dan kolesterol “buruk” (LDL), serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
- Oksidasi Sel: Minyak jagung, seperti minyak nabati lainnya, mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang rentan terhadap oksidasi. Oksidasi ini dapat merusak sel-sel dalam tubuh dan berkontribusi pada proses penuaan dan penyakit degeneratif.
- Masalah Metabolik: Konsumsi berlebihan asam lemak omega-6 dapat berpengaruh pada sensitivitas insulin, yang berhubungan dengan risiko diabetes tipe 2.
- Keseimbangan Omega-6 dan Omega-3: Penting untuk menjaga keseimbangan antara asam lemak omega-6 dan omega-3 dalam diet. Konsumsi berlebihan omega-6 dapat mengganggu keseimbangan ini dan mengurangi manfaat kesehatan dari asam lemak omega-3.
Pitosterol merupakan kelompok senyawa yang ditemukan dalam membran sel tanaman yang membantu penyerapan kolesterol dalam sistem pencernaan. Dalam satu porsi minyak jagung mengandung 132 mg pitosterol.
Tahapan prosesnya ialah sebagai berikut:
- Degumming
Degumming dilakukan dengan cara minyak dipanaskan pada suhu 71-82 derajat C dengan penambahan tanah diatomae, ditambah air (1-3%), kemudian disentrifugasi dan dikeringkan dengan alat pengering vakum. - Pemurnian (netralisasi)
Pemurnian dilakukan dengan cara penambahan NaOH atau KOH. Reaksi yang terjadi adalah:
R-COOH (asam lemak bebas)+NaOH R-CO-O-Na (sabun) + H20
Sabun dipisahkan dengan sentrifugasi. Efektivitas pemisahan sabun tergantung pada perbedaan densitas sabun dan minyak, suhu (semakin tinggi suhu maka pemisahan semakin baik), viskositas, besarnya gaya sentrifugal dan lama proses sentrifugasi. Jika ada sabun yang tersisa, maka minyak dipanaskan sampai 82oC, kemudian ditambah air lunak 93oC (15% dari minyak) sehingga sabun akan larut dalam air, dan minyak kemudian dipisahkan dari air. - Pemucatan
Pemucatan dilakukan untuk memisahkan pigmen dan sabun yang tersisa. Minyak ditambah bleaching clay (alumunium silikat) kemudian dipanaskan pada suhu 105oC dalam keadaan vakum, sehingga air akan menguap dan pigmen serta sabun akan diserap clay filtrasi dengan tanah diatomae. - Pemisahan lilin(wintwerisasi)
Wintwerisasi dilakukan dengan cara minyak didinginkan pada suhu kurang dari 4 derajat C dan disaring dengan tanah diatomae. Jika minyak akan dihidrogenasi, winterisasi tidak diperlukan. - Deodorisasi
Deodorisasi dilakukan untuk memisahkan komponen volatil (tokoferol, viterol, asam lemak bebas, gas terlarut, dan komponen cita rasa). Minyak dipanaskan pada suhu 232 derajat C pada keadaan vakum kemudian uap air panas disemprotkan. Untuk mengikat logam dapat ditambahkan dengan asam sitrat.