Daun Nilam
Banyak orang yang belum mengetahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri (essential oils) terbesar di dunia. Tahukah anda bahwa minyak atsiri merupakan senyawa yang mudah menguap dan tidak larut di dalam air yang berasal dari tanaman. Minyak atsiri dapat dipisahkan dari jaringan tanaman melalui proses distilasi. Salah satu tanaman yang sangat potensial untuk diambil minyak atsirinya adalah Nilam. Bagian dari tanaman Nilam yang sering digunakan adalah bagian daunnya. Daun Nilam biasanya digunakan sebagai bahan dalam menghasilkan minyak nilam atau minyak atsiri. Nilam adalah salah satu tanaman yang sering ditemui di daerah Asia dan memiliki banyak manfaat. Nama lain dari nilam adalah Pogostemon cablin. Nilam sendiri sering ditemui di Indonesia, daunnya dimanfaatkan untuk pembuatan minyak wangi hingga obat tradisional yang kaya akan manfaat. Minyak daun nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang sering juga disebut dengan minyak eteris atau minyak terbang.
Minyak Atsiri Nilam
Minyak nilam merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki permintaan cukup cerah. Penggunaan terbesar minyak nilam sebagai bahan kosmetik pengikat wangi parfum. Pasar dunia saat ini membutuhkan sebesar 1.200 – 1.400 ton minyak nilam rata-rata setahun dengan kecenderungan yang terus meningkat. Kebutuhan tersebut 80-90% dipasok Indonesia. Importir minyak nilam terbesar saat ini adalah Amerika Serikat dengan tidak kurang dari 210 ton minyak nilam dibutuhkan rata -rata per tahun. Negara pengimpor lainnya antara lain Inggris, Prancis, Swis, Jerman dan Belanda. Minyak nilam juga dapat digunakan sebagai fiksatif atau pengikat bahan -bahan pewangi lain.
Peranan minyak nilam seagai fiksatif wangi-wangian ternyata tidak bisa digantikan oleh minyak apapun sehingga sangat penting dalam dunia perfumery. Selain pemanfaatan dalam bentuk minyak, tanaman nilam juga dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Misalnya daun nilam berguna untuk bahan pelembap kulit, menghilangkan bau badan, dan gatal gatal pada kulit. Daun nilam dapat pula dimanfaatkan sebagai pewangi pada berbagai masakan atau kue -kue. Minyak nilam merupakan komoditas ekspor non migas yang menghasilkan devisa bagi negara. Tetapi lebih dari itu, nilam sangat bernilai bagi peningkatan pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja serta pemanfaatan tanah yang kurang produktif.
Ada berapa varietas daun nilam yang sangat potensial untuk diambil minyak atsiri , yaitu :
1.Posgostemon Cablin Benth : banyak ditanam di Aceh, Filipina, Madagask ar, Malaysia, Paraguay. Bentuk daun bulat seperti jantung dan lebar, berbulu dan warnanya hijau pucat. Rendemen minyak atsiri : 2,5 – 5%. Kualitas minyaknya sangat tinggi.
2.Posgostemon Heyneanus Benth : banyak ditanam di Jawa. Bentuk daun agak runcing, waranya hijau tua. Sering dinamakan nilam hutan, nilam jawa. Kualitas minyaknya sedang.
3.Posgostemon hortensis Backer : Daunnya tipis, tidak berbulu, permukaan daun mengkilat, warna hijau. Rendemen minyak atsiri 0,5 – 1,5%. Dengan kualitas minyaknya rendah. Sering dinamakan nilam sabun karena dapat digunakan sebagai ganti sabun.
Mutu minyak nilam menurut SP-6 1975 dan direvisi Maret 1982 adalah :
-Warna : kuning muda – coklat tua.
-Aroma : segar, khas minyak nilam.
-Berat jenis pada 25oC : 0,943 – 0,983 g/ml.
-Putaran optik : (-47) – (-66).
-Indek bias pada 20 oC : 1,5070 – 1,5150
-Bilangan asam : maksimum 5%.
-Bilangan penyabunan : maksimum 20%.
-Bilangan ester : maksimum 10%.
-Kelarutan dalam alkohol 90% : larut dalam 10 volume.
Penyulingan Minyak Nilam
Penyulingan minyak nilam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu cara direbus, penyulingan dikukus, dan penyulingan dengan uap. Penyulingan direbus, daun nilam kering dimasukkan dalam ketel berisi air dan dipanasi. Dari ketel akan keluar uap, kemudian dialirkan lewat pipa yang terhubung dengan ko ndensor (pendingin). Uap berubah menjadi air. Air yang sesungguhnya merupakan campuran air dan minyak itu akan menetes di ujung pipa dan ditampung dalam wadah. Selanjutkan, dilakukan proses pemisahaan sehingga diperoleh minyak nilam murni.
Minyak nilam dapat diproduksi melalui tiga model metode penyulingan, antara lain sebagai berikut :
- Penyulingan dengan air
Pada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau terendam secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang akan disuling. Ciri khas model ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan air mendidih. Oleh karena itu, sering disebut penyulingan langsung. Minyak asiri dari beberapa jenis bahan seperti bubuk buah badam dan bunga mawar cocok diproduksi dengan cara ini sebab seluruh bagian bahan harus tercelup dan dapat bergerak bebas dalam air mendidih. Jika disuling dengan cara lain, misalnya melalui penyulingan dengan uap, bahan akan merekat dan membentuk gumpalan besar yang kompak sehingga uap tidak bisa berpenetrasi ke dalam bahan. - Penyulingan dengan uap
model ini disebut penyulingan uap atau penyulingan tak langsung. Pada prinsipnya, model ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja air penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan. Uap yang digunakan berupa uap jenuh atau uap yang kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer. Di dalam proses penyulingan dengan uap ini, uap dialirkan melalui pipa uap yang berlingkar yang berpori dan berada dibawah bahan tanaman yang akan disuling, Kemudian uap akan bergerak menuju ke bagian atas melalui bahan yang disimpan di atas saringan. - Penyulingan dengan air dan uap
Pada penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakkan di atas rak – rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan di isi dengan air sampai permukaannya tidak jauh bagian bawah saringan. Ciri khas model ini yaitu uap selalu dalam keadaan basah, jenuh, dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap dan tidak dengan air panas.
Daun nilam dapat disuling menjadi minyak, tetapi kualitasnya masih di bawah minyak yang dihasilkan oleh batang. Karena itu, biasanya para perajin nilam mencampur batang dan daun nilam untuk disuling secara bersama. Dari setiap 20 kilogram batang nilam dapat dihasilkan 0,5-0,6 liter minyak nilam. Jika penyulingan diteruskan sampai 12 jam, minyak yang dihasilkan dapat mencapai 0,8 liter. Beberapa komponen utama yang menjadi bahan senyawa penyuling an minyak nilam meliputi patchouli alcohol, patchouli camphor, eugenol, benzaldehyde, cinnamic aldehyde, dan cadinene .
Namun komponen penyusun yang paling menentukan mutu minyak nilam tersebut ialah patchouli alcohol, yang kadar tidak kurang dari 30%. Minyak nilam bersifat sukar tercuci walaupun dengan menggunakan air sabun. Selain itu minyak nilam juga dapat bercampur dengan minyak eteris yang lain, mudah larut dalam alcohol dan sukar menguap. Karena sifatnya itulah, minyak nilam banyak sekali di dipakai sebagai bahan baku yang penting dalam industri wangi -wangian (perfumery), kosmetik dan lain sebagainya.