Skip to content

Komunitas Frozenfood Indonesia

Komunitas Produsen Makanan Beku Indonesia

Menu
  • Home
  • Profil Frozener
  • Website Frozeners
  • Artikel
  • Sharbiz
  • Berita
  • Tentang Kami
Menu

Plastik Ramah Lingkungan : Biodegredable Bioplastik Solusinya!

Posted on Juli 9, 2019 by frozener

Tahukah anda bahwa pengemasan merupakan sesuatu yang penting untuk memberikan perlindungan bagi bahan pangan yang dikemasnya. Secara khusus, pengemasan mempunyai fungsi diantaranya adalah untuk mempertahankan mutu produk pangan agar tetap bersih dan higienis, sehingga aman dikonsumsi oleh konsumen. Fungsi lainnya sehubungan dengan sifat produk adalah untuk menunda proses kerusakan dalam jangka waktu yang diinginkan (meningkatkan umur bahan pangan), mengingat semua bahan pangan bersifat mudah rusak. Pengemasan merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan pangan atau penyimpanan produk pangan terutama selama proses produksi dan penyimpanan. Selama perlakuan tersebut, terjadi perubahan kondisi lingkungan (RH, suhu, kadar air, dan pH) yang berpengaruh pada produk pangan.

Plastik merupakan suatu benda yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Plastik dapat didefinisikan sebagai suatu material yang tersusun atas makromolekul-makromolekul yang umumnya adalah polimer. Selain itu, dapat juga dikatakan bahwa plastik adalah suatu istilah umum yang merujuk kepada suatu material polimer yang mengandung zat-zat lain untuk meningkatkan performanya atau mengurangi biaya pembuatannya. Plastik memiliki sifat-sifat umum seperti tahan terhadap bahan kimia, isolator terhadap panas dan listrik, ringan, mudah dibentuk, elastis, dan serbaguna karena karakteristiknya dapat diatur dan dimodifikasi sesuai kebutuhan dengan penambahan zat-zat aditif pada proses pembuatannya.

Penggunaan plastik konvensional secara besar-besaran oleh manusia telah membawa dampak negatif pada aspek sustainability dan keramahan lingkungan dalam kehidupan manusia karena masalah bahan baku dan sampahnya.Sampah plastik tergolong dalam sampah non organik yang sangat berbahaya bagi lingkungan karena membutuhkan waktu dan proses yang lama yaitu 1.000 tahun untuk dapat diuraikan secara alami di tanah dan 450 tahun untuk terurai di air. Sampah plastik yang sangat sulit diuraikan oleh mikroba di dalam tanah kini semakin menjadi permasalahan yang pelik bagi lingkungan kita.

Masalah juga timbul pada bahan pembuatan plastik yang keadaannya di alam semakin menipis yaitu minyak bumi, gas alam dan batu bara. Sifat sulit terurai oleh alam menjadi sumber masalah lingkungan yang disebabkan oleh material plastik. Struktur kimia plastik sebagai senyawa organik polimer terbentuk dari rantai karbon yang sangat kuat. Penggunaan plastik ini banyak digunakan untuk kemasan pada bahan pangan dan masih bersifat non-biodegradable. Salah satu fungsi kemasan plastik ini adalah sebagai pengemas yang bersifat non-biodegradable dan tidak dapat didaur ulang sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Oleh karena itu, perlu ditemukan pengganti berupa bahan kemasan ramah lingkungan yang dapat terurai oleh mikroorganisme (biodegradable) yang kuat dan elastis, serta menyerupai kemasan plastik biasa dan aman digunakan untuk diaplikasikan sebagai kemasan pada bahan pangan. Salah satu solusi dari masalah tersebut adalah menggunakan plastik yang dapat terdegradasi dan berasal dari biomassa yang dapat diperbaharui yang disebut juga dengan biodegradeable bioplastics. Kini telah banyak dikembangkan bioplastik atau plastik biodegradable, yaitu plastik yang terbuat dari bahan-bahan yang dapat diperbarui dan mudah diuraikan oleh alam.

Setidaknya terdapat 4 jenis plastik yang memenuhi kriteria sebagai biodegradeable bioplastics, yaitu starch-based plastic, cellulose-based plastics, PLA (polylactic acid), dan PHA (polyhydroxylalkanoates). Keempat jenis plastik tersebut memiliki karakteristik, aplikasi, kelebihan, serta kekurangan yang berbeda-beda. Meskipun terdapat berbagai halangan dalam pengunaan bio-degradeable bioplastic, perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran akan dibutuhkannya kehidupan yang lebih sustainable dan ramah lingkungan akan menjadi faktor pendorong yang akan meningkatkan pengunaan dan urgensi dari bio-degradeable bioplastics.

Starch-Based Plastics
Plastik yang berbahan dasar pati umumnya dikenal dengan istilah BPS (Bio-plastic Starch). Bio-plastic Starch didefinisikan sebagai suatu bahan polimer amorf (tak berbentuk) atau semi-kristal yang terdiri dari monomer-monomer pati yang telah tergelatinisasi atau terdestrukturisasi dan telah ditambahkan satu atau beberapa jenis plasticizer.Plastik berbahan dasar starch banyak ditemukan pada supermarket untuk membungkus buah yang sudah dibeli (Iflah, 2013, h.3). Selain sebagai pembungkus buah, jenis plastik ini juga sering digunakan dalam sektor farmasi untuk produksi kapsul obat dikarenakan sifatnya yang dapat menyerap kelembaban.Umumnya, plastik berbasis pati memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
• Dapat terdekomposisi secara alami,
• Memiliki permeabilitas yang tinggi terhadap uap air,
• Penghalang oksigen yang baik, dan
• Tidak dapat bermuatan secara elektrostatik (isolator)

Cellulose-Based Plastics
Selulosa yang berasal dari kayu dapat menggantikan minyak bumi dalam hal bahan baku untuk membuat plastik. Selulosa asetat (SA), selulosa asetat propionat (SAP) dan selulosa asetat butirat (SAB) adalah termoplastik yang diproduksi dari esterifikasi selulosa dan dianggap bermanfaat dalam aplikasi biodegradable plastics.

Polylactic Acid (PLA)
PLA atau poly-lactic acid merupakan kategori plastik yang bio-based dan bio-degradeable. PLA pertama kali ditemukan oleh Carothers pada tahun 1932 dan dapat dibentuk melalui sintesis kimia dari monomer yang bio-based. Biomassa yang berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku PLA antara lain pati singkong, biji kapas, jagung, gula bit, gandum, sorgum, tebu, selulosa, dan pati kentang .

Polyhydroxylalkanoates (PHA)
Poly-Hydroxyalkanoates (PHA) adalah poliester yang paling memiliki kekuatan dan kekerasan yang dapat divariasikan untuk berbagai penggunaan dengan mengubah komposisinya serta resisten terhadap kelembaban dan memiliki permeabilitas oksigen .

Kegunaan bioplastik juga dapat dimanfaatkan untuk barang-barang sekali pakai seperti kemasan, kantong belanja, alat catering sekali makan dan untuk keperluan pembukus bahan-bahan makanan lainnya. Untuk kemasan makanan, bioplastik aman untuk digunakan terbuat dari bahan-bahan yang tidak akan minimbulkan reaksi kima saat makanan dikemas, sehingga aman bagi kesehatan dan tidak akan mengganggu ekosistem lingkungan.

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Related Posts:

  • yuyun-anwar
    Pengalengan Buah Dan Sayur Serta Tahapannya
  • Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
    Manfaat Dan Kandungan Gizi Telur Ayam
  • denaturasi protein telur
    Denaturasi Protein dalam Industri Pangan
  • fz
    Kenali Limbah B3 Dan Upaya Penanganannya
  • cara mengawetkan ikan
    Cara Mengawetkan Ikan di Atas Kapal
  • IMG-20160319-WA0051
    Pencemaran Plastik, Bahaya dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Continue Reading

Next Post:
Edible Packaging Pengganti Kemasan Plastik di Masa Depan
Previous Post:
Pemanfaatan TKKS dan Ampas Tebu untuk Pembuatan Biodegradable Film

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archives

  • Februari 2025
  • Januari 2025
  • September 2023
  • Mei 2023
  • Maret 2020
  • Juli 2019
  • Juli 2018
  • Agustus 2017
  • Mei 2017
  • November 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Desember 2015
  • November 2015

Categories

  • Artikel
  • Berita
  • Ilmu dan teknologi pangan
  • khasiat dan manfaat rempah
  • Kopdar
  • Profil Frozeners
  • SharbiZ
  • Teknologi Pangan
  • Teknologi Pemanfaatan Limbah
©2025 Komunitas Frozenfood Indonesia | Built using WordPress and Responsive Blogily theme by Superb
%d